0

whee! :D

saat umur 24 ini banyak sekali perubahan beruntun yang datang menghadang, haha 😀 teringat seperti ketika memasuki usia 20 tahun, dimana saya mengalami fase kehidupan, bahwa semakin berambahnya usia semakin diuji. sesuai dengan janji Allah pula di salah satu ayat surat yusuf, ketika seseorang telah cukup dewasa, Allah akan memberikan kekuasaan dan ilmu. Continue reading

0

itulah alasannya kenapa mejikuhibiniu meninggalkan hitam

“Have you ever been in love? Horrible isn’t it? It makes you so vulnerable. It opens your chest and it opens up your heart and it means that someone can get inside you and mess you up. You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor, so that nothing can hurt you, then one stupid person, no different from any other stupid person, wanders into your stupid life…You give them a piece of you. They didn’t ask for it. They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn’t your own anymore. Love takes hostages. It gets inside you. It eats you out and leaves you crying in the darkness, so simple a phrase like ‘maybe we should be just friends’ turns into a glass splinter working its way into your heart. It hurts. Not just in the imagination. Not just in the mind. It’s a soul-hurt, a real gets-inside-you-and-rips-you-apart pain. I hate love.” 

-Neil Gaiman-

Hitam adalah warna. Hitam adalah kegelapan. Hitam selalu datang terlambat. Ke sekolah terlambat. Ke bioskop terlambat. Mendatangi janji juga terlambat. Itulah alasannya kenapa Mejikuhibiniu meninggalkan hitam.

-Tere Liye-

hari ini temanya gelap, semoga besok cerah 😀 haha

0

finally found you :3

apakah rencana Allah sesuai dengan rencana saya? 😀

sambil jalan dari rumah menuju tempat dimana saya biasanya nungguin angkot 05, nggak kayak biasanya tiba-tiba hari ini saya konsultasi dijalan (kalo ada orang lain ngeliat saya pasti disangkanya lagi ngomong sendiri sambil jalan kaki), kurang lebihnya seperti ini..

“Ya Allah, rencana saya hari ini adalah………………………….. bagaimana dengan rencana-Mu terhadapku Ya Allah?  saya percaya ……. memang………….. untuk …………………. sebagai……………”

hahaha 😀

alhamdulillah, rencana hari ini beneran melebihi ekspektasi.. untuk curhat saya tadi pagi mengenai rencana hari ini beneran berjalan mulusss… malah lebih baik dari yang saya rencanakan 😀 dan ada salah satu deklarasi 2014 saya yang 90%nya tercapai #lalalayeyeye .. sebenernya bisa 100% kalo saya mau usaha dikitt lagi :p

OYA,

ada hal lain yang perlu diketahui, banyak yang suka SALAH BACA cover saya, salahnya pake salah banget lagi, dengan contoh saya sering disebut ustadzah, cuma mau dilamar sama ustadz / hafidz Qur’an, sampe temen saya bilang “win, cari jodoh ya manusia aja, bukan nabi” (padahal nabi kan manusia ya (-_-)a), padahal saya ga pernah bilang apa2 tentang kriteria, kenapa pada nyangka ke situ semua .___.trus yg paling bikin saya ngeh bahwa orang-orang salah banget nilai saya itu pas kmaren ada pengajian kantor dan disuruh baca surat hapalan, temen-temen saya malah pada nunjuk saya, meeen disangka qori’ah jangan-jangan (JAUUHH BANGETTT) (.__.)a *dan pada akhirnya ya tentu saja memang bukan saya yang baca*

buat baca tulisan arab aja saya masih belajar, masih jauh dari dibilang bener, bagusan anak sd kali, serius! masih buta juga sama sejarah-sejarah agama sendiri (yang ini juga pasti kalah sama anak sd), boro-boro bisa disebut ustadzah, masih acak-acakan, masih jauuh, masih bandel, masih jegar-jeger, masih gatau apa-apa, masih bukan apa-apa, dan masih single ._____. kalo manusia level nabi Yunus aja bilang dirinya termasuk orang-orang yang zalim, apalagi saya????

oyah maaf judul sama isinya ga sesuai, biar rame aja sih, hahaha 😀 *doa terselubung*

ooooyyaaasssuuumiiiiinnaaasssaaaiii mmmiiiinnnnnaaaaa :3

0

ruh

..Kemudian Dia menyempurnakan ciptaan-Nya , setelah ditiupkannya ruh kedalamnya ..

..Aku tiupkan ruh-Ku kepadanya..

ruhnya siapa? .__.

semua ciptaan Allah terdapat ruh Allah .____. air, tanah, pohon, semut, sampai diri kita sendiri telah ditiupkan ruh Allah.. ._______.

siap-siap nerima akibatnya kalo nebang-nebang pohon sembarangan, buang-buang sampah ke sungai, sampai ke ga berusahanya kita menjadi sebaik-baiknya manusia

semua yang hidup terdapat ruh Allah, kan?

0

tepat sasaran

kalau misalkan mau sedekah tepat waktu tepat guna tepat manfaat, mungkin pada saat idul adha harus dipikirkan juga apakah penerima daging mentah memiliki peralatan untuk memasaknya?

*mulaaaiii deh winda* *lupakan*

berhubung sekarang bogor sedang musim hujan, sepertinya seru kalau bisa berbagi payung 😀

Image

dimulai dengan membuat senang sang penjual payung dengan membeli payung yang bagus, tanpa menawar. serius memilih sebelum proses “quality control” yang harus membuka-tutup payung sebelum yakin membeli (jadi ga usah banyak ngerepotin karena semua payung dibukain). dan pada akhirnya bilang, “kembaliannya buat bapak/ibu” 😀 .setelah itu berdoa agar diberi petunjuk, kepada siapakah payung ini harus berlabuh 😛 karena uangnya dari Allah dan Allah juga lebih tau siapa yang paling perlu, makanya harus tanya dulu ke yang Maha Mengetahui 😀 kan pengen tepat guna tepat waktu tepat sasaran :p

hal ini belum saya jalankan, hanya tiba-tiba kepikiran selintas barusan :p

oyasumi :B

0

marriage isn’t for me

kalo kata pak noveldy, “mau bahagia? buang ego.. mau ego? lupakan kebahagiaan” emmm… dan pas banget beberapa hari yang lalu kakak saya nyuruh baca artikel ini, diambil dari sethadamsmith.com . silakan membaca 😉

Having been married only a year and a half, I’ve recently come to the conclusion that marriage isn’t for me.

Now before you start making assumptions, keep reading.

I met my wife in high school when we were 15 years old. We were friends for 10 years until… until we decided no longer wanted to be just friends. I strongly recommend that best friends fall in love. Good times will be had by all.

Nevertheless, falling in love with my best friend did not prevent me from having certain fears and anxieties about getting married. The nearer Kim and I approached the decision to marry, the more I was filled with a paralyzing fear. Was I ready? Was I making the right choice? Was Kim the right person to marry? Would she make me happy?

Then, one fateful night, I shared these thoughts and concerns with my dad.

Perhaps each of us have moments in our lives when it feels like time slows down or the air becomes still and everything around us seems to draw in, marking that moment as one we will never forget.

My dad giving his response to my concerns was such a moment for me. With a knowing smile he said, “Seth, you’re being totally selfish. So I’m going to make this really simple: marriage isn’t for you. You don’t marry to make yourself happy, you marry to make someone else happy. More than that, your marriage isn’t for yourself, you’re marrying for a family. Not just for the in-laws and all of that nonsense, but for your future children. Who do you want to help you raise them? Who do you want to influence them? Marriage isn’t for you. It’s not about you. Marriage is about the person you married.”

It was in that very moment that I knew that Kim was the right person to marry. I realized that I wanted to make her happy; to see her smile every day, to make her laugh every day. I wanted to be a part of her family, and my family wanted her to be a part of ours. And thinking back on all the times I had seen her play with my nieces, I knew that she was the one with whom I wanted to build our own family.

My father’s advice was both shocking and revelatory. It went against the grain of today’s “Walmart philosophy”, which is if it doesn’t make you happy, you can take it back and get a new one.

No, a true marriage (and true love) is never about you. It’s about the person you love–their wants, their needs, their hopes, and their dreams. Selfishness demands, “What’s in it for me?” while Love asks, “What can I give?”

Some time ago, my wife showed me what it means to love selflessly. For many months, my heart had been hardening with a mixture of fear and resentment. Then, after the pressure had built up to where neither of us could stand it, emotions erupted. I was callous. I was selfish.

But instead of matching my selfishness, Kim did something beyond wonderful — she showed an outpouring of love. Laying aside all of the pain and anguish I had caused her, she lovingly took me in her arms and soothed my soul.

Marriage is about family.

I realized that I had forgotten my dad’s advice. While Kim’s side of the marriage had been to love me, my side of the marriage had become all about me. This awful realization brought me to tears, and I promised my wife that I would try to be better.

To all who are reading this article — married, almost married, single, or even the sworn bachelor or bachelorette — I want you to know that marriage isn’t for you. No true relationship of love is for you. Love is about the person you love.

And, paradoxically, the more you truly love that person, the more love you receive. And not just from your significant other, but from their friends and their family and thousands of others you never would have met had your love remained self-centered.

Truly, love and marriage isn’t for you. It’s for others.

oyasumi 🙂

0

there is nothing called coincidence

setelah mendeklarasikan bahwa ada rantai gajah yang harus saya putuskan di postingan sebelumnya, yaitu tentang penggunaan hp dan socmed secara berlebih.. besokannya (mana ada bahasa indonesia “besokannya”?) saya menghapus akun facebook dan twitter sementara.. lalu kebesokan harinya dengan anehnya hp saya rusak lagi.. hahaha xD keren.. dan sekarang hp saya lagi nginep di jambu beserta nomornya (._.)a jadi untuk kali ini saya bener-bener ga bisa dilacak via twitter, facebook, sampe dihubungin via hp juga ga bisa. *lagian siapa juga yang ngelacak*

perasaannya sama seperti bulan oktober lalu pas hp saya rusak juga… langit jadi terlihat lebih indah 😀 hahaha… mulai jalan-jalan sama ikutan satu kegiatan baru lagi.. hari ini ceritanya ikutan programnya Cinta Qur’an metode tahrir yang ternyata lokasinya deket banget sama rumah (yeayy :D) jadi di Cinta Qur’an ada tiga metode pengajaran, yaitu tahrir, tikror, alif.. kalo mau ikut kelasnya harus berurutan, ga boleh tiba-tiba langsung alif, biar sama dulu kali pemahamannya 😀

ih ngomong-ngomong ini martabak keju enak banget :D.. *pause dulu ngetiknya*

lanjuut…. tadi disana pesertanya tujuh orang, ada yang dari tangerang dan bekasi (wuoww).. terus awal dimulainya kelas, kita nonton video tentang anak penyandang tunanetra hafidz Qur’an (ayo di-klik! tapi textnya agak burem).. di menit 1:13 dan seterusnya video ini berhasil bikin saya berasa kayak nelen kulit durian.. sakit, nahan nangis! >,< ah pokonya silakan tonton sendiri. setelah nonton video itu kita dikasih motivasi agar semangat belajar, seperti yang disebutkan dalam suatu hadits..

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memperjalankan dia pada salah satu jalan dari beberapa jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bukti keridhoannya pada penuntut ilmu, dan sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi serta ikan-ikan dilautan. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas bintang-bintang. Dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, dan (akan tetapi) mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, dia mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud)

aamiin.. aamiin ya Allah x'( .. disana belajar apa aja? 😀 hari ini kita disana belajar ngapalin cerita pendek tentang seseorang yang bernama roza zohana yang lagi tamasya di kota sambil bawa-bawa sofa, terus digodain atho, jadi berdoa saja .. xD kalo ga ngerti sama yang saya tulis silakan hubungi Cinta Qur’an dan daftar sekarang ;P

abis dari sana saya jalan-jalan ke toko favorit sepanjang masa “adi jaya” buat beli pulpen baruuu :3 terus ke perpus lagi setelah sekian lama ga kesana (cuma kesana kalo hpnya rusak xp).. oya mumpung lagi inget, pengen sharing suatu tulisan yang ada di salah satu buku, tentang perintah membaca dan menulis..

Perintah menulis secara khusus muncul dalam konteks transaksi berjangka (2:282), tetapi secara umum perintah menulis dikaitkan dengan perintah membaca dan bagaimana Allah mengajari dengan pena (qalam) (96:3-4). Kedua rangkaian kegiatan ini –menulis dan membaca– merupakan fondasi utama bagi perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang. Dengan itu, umat manusia dapat melakukan pertukaran pengalaman, pengetahuan, dan peradaban secara lintas zaman, lintas generasi, lintas budaya, lintas bahasa, lintas ruang waktu. Manusia, dengan demikian, menjadi warga dunia, satu umat manusia.

ayo tulis tulis tulissssss..

oyasumi 😉